"Home is not about the magnificent of building, but it's about love is shared in that." Abi Zar

Just Wait For This Content

In Process to post

Just Wait For This Content

In Process to post

Just Wait For This Content

In Process to post

Just Wait For This Content

In Process to post

Just Wait For This Content

In Process to post

KEMEGAHAN DAN CARA MASUK UNIVERSITAS AL AZHAR




Al-Azhar University, siapa yang tidak kenal universitas Al-azhar?? Yang tidak tahu Universitas Al Azhar Kairo berarti kalian kudet.. Di Indonesia saja kita sering mengenal mulai dari Tk sampai dengan SMA bahkan Universitasnya saja sudah banyak.. Kalau kita masih belum tau sama namanya Al Azhar mending kelaut aja deh, hehe..

Tapi Sekarang saya bukan mau membahas Universitas Al Azhar di Indonesia, namun Universitas Al Azhar yang ada di Kairo, Mesir. Kenapa saya bahas ini?? Karena saya sendiri punya cita cita untuk sekolah di sana, dan semoga tercapai aamiin.. Saya akan mengupas semua tentang Al Azhar University Cairo ini dari berbagai sumber.. Semoga anda tertarik untuk membacanya..



SEJARAH  جامعة الأزهر الشريف


      Universitas Al-Azhar adalah salah satu pusat utama pendidikan sastra Arab dan pengkajian Islam Sunni di dunia dan merupakan universitas pemberi gelar tertua kedua di dunia, setelah Universitas Al Qarawiyyin.  Universitas ini berhubungan dengan masjid Al-Azhar di wilayah Kairo Kuno.

Lembaga Pendidikan al-Azhar berawal dari sebuah masjid yang berada di kota Kairo, dibangun oleh Jauhar al-Siqiliy, seorang panglima perang pasukan Dinasti Fathimiyah. Setelah berhasil menguasai Mesir dari tangan Dinasti Ikhsyidiyah pada tahun 969 M (358 H), Jauhar al-Siqily membangun sebuah kota di sebelah utara kota Fusthat, Ibu kota Mesir saat itu. Kota itu kemudian diberi nama al-Qahirah (Kairo).

Satu tahun setelah itu, tepatnya pada tahun 970 M (359 H), dibangunlah sebuah masjid di tengah kota Kairo yang diberi nama Masjid al-Qahirah. Penamaan ini karena pembangunan masjid itu bersamaan dengan pembangunan kota Kairo. Masjid inilah yang di kemudian hari dikenal dengan nama masjid al-Azhar. Pembangunan masjid ini membutuhkan waktu dua tahun, dan kemudian dibuka untuk pertama kalinya pada bulan Ramadhan tahun 361 H (972 M) untuk pelaksanaan salat.

Saat itu terdapat dua buah masjid besar di Mesir, yang pertama adalah masjid Amru bin al-`Ash di kota Fusthat, dan yang ke dua adalah masjid Ibnu Thulun di kota al-Qathai`. Kemudian Jauhar al-Siqily membangun kota Kairo di sebelah utara dari kedua kota itu dan membangun Masjid al-Qahirah yang kelak dikenal dengan nama Masjid Jami` al-Azhar

Pemberian nama al-Azhar sendiri mengundang beberapa penafsiran di kalangan sejarawan. Dr. Ahmad Mahmud, Guru Besar Sejarah Islam di Universitas Kairo menjelaskan bahwa kata Azhar diambil dari kata al-Zahra, nama dari Sayyidah Fatimah al-Zahra binti Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam. Istri dari Sayidina Ali bin Abi Thalib, ibu dari Sayidina Hasan dan Husain.

Dr. Mina Sya`ir, Guru Besar Sejarah Islam di Universitas al-Azhar menjelaskan bahwa kata al-Azhar juga konon diambil dari nama sebuah istana yang dibangun pada masa Khalifah al-`Aziz billah.

Setelah empat tahun berlalu sejak penaklukan dan pendirian kota Kairo, selama itu Jauhar al-Siqily mempersiapkan kota Kairo untuk menjadi pusat pemerintahan Dinasti Fathimiyah. Ia pun kemudian mengundang Khalifah al-Mu`iz li Dinillah ke kota Kairo untuk berpindah dan mejadikan Kairo sebagai pusat pemerintahan dinastinya.

Masjid al-Azhar tidak hanya dibangun untuk sebagai masjid tempat salat semata, namun juga sebagai tempat pusat penyebaran dan pelestarian ajaran mazhab Syiah yang menjadi mazhab resmi Dinasti Fathimiyah. Masjid al-Azhar menjadi masjid resmi miliki Negara, ia menjadi tempat para pemimpin Dinasti Fatimiyah berkhutbah, dan juga menjadi cerminan dari setiap kebijakan dan keputusan Negara.

Majlis yang pertama kali diadakan adalah sebuah majlis yang diisi oleh al-Qadhi Abu Hasan al-Nu`man pada bulan Safar 365 H (976 M), dan kitab yang dikaji saat itu adalah kitab al-Iqtishar, kitab fikih mazhab Syiah Ismailiyah. Dan mulai sejak itu hingga beberapa tahun kemudian, kegiatan akademis di masjid al-Azhar semakin berkembang.

Di dalamnya terdapat perpustakaan yang memuat buku-buku dari berbagai macam bidang keilmuan, para ilmuan dari berbagai penjuru negeri pun datang ke al-Azhar untuk belajar dan mengajarkan ilmunya, menghidupkan tradisi keilmuan Islam. Bahkan menurut Dr. Mahmud Isma`il, Guru Besar Sejarah Islam Universitas Kairo, terdapat sebuah kajian khusus tentang medis di masjid al-Azhar yang saat itu merupakan lembaga kajian medis satu-satunya di dunia.

Keadaan berubah ketika masa dinasti Ayyubiyah berkuasa di Mesir (1171-1250 M), setelah kedatangan Shalahuddin al-Ayubi ke Mesir pada tahun 567 H. Setelah berhasil menguasai Mesir, Shalahuddin al-Ayubi memberikan banyak perubahan kepada Mesir. Ia merubah mazhab akidah Negara dari Syiah Ismailiyah menjadi mazhab Islam Sunni Asy`ari, dan merubah mazhab fikih Negara menjadi mazhab Syafi`I.

Penghapusan mazhab Syi`ah pun berdampak pada lembaga al-Azhar saat itu. Shalahuddin mengambil fatwa untuk menjauhkan masyarakat Mesir saat itu dari masjid al-Azhar, demi mengikis pengaruh mazhab Syi`ah yang telah berkuasa di sana lebih dari dua ratus tahun lamanya. Ia juga meniadakan salat jum`at dan khutbah di masjid al-Azhar dan memindahkannya ke masjid al-Hakim bi Amrillah yang terletak di sebelah utara kota Kairo.

Sejak saat itu, masjid al-Azhar ditutup untuk semua kegiatan selama seratus tahun lamanya, sejak tahun 567 sampai 665 H tidak ada kegiatan apapun di masjid al-Azhar. Masjid itu pun mati suri selama seratus tahun. Dan untuk menghidupkan kembali mazhab sunni, Shalahuddin pun menghidupkan masjid-masjid besar lainnya dengan praktek ibadah dan pengajaran sesuai dengan mazhab Sunni.

Pada masa itu pun Dinasti Ayubiyah disibukkan dengan perang salib melawan pasukan salib dari Eropa. Dan selama itu juga Azhar tidak berfungsi sama sekali.

Kebuntuan ini berubah pada masa dinasti Mamalik (1250-1517 M). Adalah seorang Izzuddin Aidumur al-Hilli gubernur Kairo ketika itu yang bertempat tinggal di dekat masjid al-Azhar. Ia melihat bahwa masjid al-Azhar saat itu sama sekali tidak terawat, ia melihat masjid yang besar itu telah menjadi jalanan umum yang dilewati oleh manusia dan hewan. Ia pun kemudian memprakarsai renovasi masjid al-Azhar. Dinding-dindingnya diperbaiki, tiangnya diperkuat, atapnya diperbaiki, diberi hiasan di setiap dindingnya. Masjid pun direnovasi sedemikian rupa hingga memungkinkan agar kembali digunakan untuk keperluan ibadah dan pendidikan.

Mengembalikan praktek ibadah ke masjid al-Azhar ternyata tidaklah mudah, khususnya dalam hal salat Jum`at. Para hakim Dinasti Ayubi yang bermazhab Syafi`I memfatwakan sesuai dengan mazhab Syafi`I, yaitu tidak boleh ada dua salat Jum`at di satu kota, dan saat itu salat Jum`at telah dilaksanakan di masjid al-Hakim bi Amrillah yang jaraknya kurang dari dua tiga kilometer dari masjid al-Azhar. Izzuddin pun harus dihadapkan dengan fatwa ini untuk menghidupkan kembali salat Jum`at di al-Azhar.

Setelah berbagai perdebatan fikih yang panjang, akhirnya salat dan khutbah Jum`at pun kembali dilaksanakan di masjid al-Azrar di tangan penguasa saat itu, al-Zahir Baybars. Salat Jum`at pertama setelah penutupan itu terjadi pada tahun 665 H. Dan sejak saat itu dibuat semacam lembaga yang khusus untuk mengelola wakaf dan pendanaan untuk pembangunan dan perawatan masjid dan penghidupan kembali iklim akademis di masjid al-Azhar. Dan sejak itu juga, para penguasa pun menyediakan uang khusus untuk diwakafkan ke masjid demi berbagai macam keperluan masjid.

Dan di masa Dinasti Mamalik terjadi perluasan masjid hingga dua kali lebih luas dari pada saat dibangun oleh Dinasti Fatimiyah. Dan saat itu pun dibangun kamar-kamar untuk tempat tinggal para pelajar yang disebut dengan “Ruwaq”, dan saat itu pula dibangun beberapa menara.

Kehancuran kota Baghdad di tangan pasukan Hulagu Khan 1258 M. dan penyerahan kota Granada 1492 M. menjadikan kota Kairo sebagai salah satu pusat peradaban Muslim yang masih tersisa. Para ulama dan pelajar berpindah dari Baghdad, Andalus, dan berbagai negeri untuk mengenyam iklim ilmiah yang ada di sana.

Saat itu al-Azhar memasuki masa keemasannya. Al-Azhar memasuki masa pencerahan, pengembangan, dan perbaikan. Berbagai macam cabang ilmu dipelajari, dari ilmu-ilmu agama hingga sains dan teknologi. Saat itulah dikenal para ulama sekaliber Ibnu Khaldun dan Ibnu Hajar al-Asqalani.

Perpustakaan Al-Azhar dianggap nomor dua terpenting penting di Mesir setelah Perpustakaan dan Arsip Nasional Mesir. Al-Azhar yang bermitra dengan ITEP, suatu perusahaan teknologi informasi Dubai, pada bulan Mei 2005 meluncurkan Proyek YM Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum untuk Melestarikan dan Mempublikasikan Naskah Al-Azhar Secara Online ("Proyek Al-Azhar Online"); dengan membawa misi untuk memberikan akses online kepada masyarakat atas seluruh koleksi manuskrip langka (terdiri dari sekitar tujuh juta halaman) yang dimiliki perpustakaan Al-Azhar.


Profil Mufti Universitas Al Azhar 

Syeikh Abdul Halim Mahmud (Mufti Ke-44)

Beliau adalah ulama besar yang menjadi pembela ajaran ahlussunnah wal jamaah yang membela kebebasan dalam mengikuti madzab Imam yang empat, lahir di Irak dan wafat secara syahid di Suriah. Sebagai ulama besar beliau dikagumi oleh banyak ulama besar lainnya secara internasional dan telah menghasilkan banyak karya kitab yang juga banyak tersebar di Indonesia. 
Beliau lahir di desa “Abu Ahmad”, pinggiran kota Bilbies Propinsi Syarqiyah pada tahun 1910 M. Ayahanda beliau, Syekh Ali adalah pelajar al-Azhar yang putus sekolah karena ditinggal wafat ayahnya dan mengurus adik-adiknya yang masih kecil. Cita-cita Syekh Ali beliau titipkan ke puteranya, Abdul Halim Mahmud untuk menimba ilmu di al-Azhar sampai selesai.
Setelah menghafal al-Qur’an, Abdul Halim Mahmud didaftarkan ayahnya ke Ma’had al-Azhar di Kairo pada tahun 1923 M. Ketika Ma’had al-Azhar cabang Zaqaziq dibuka, yaitu pada tahun 1925 M., beliau pindah ke sana supaya lebih dekat dengan orang tuanya. Disamping itu beliau juga belajar di Sekolah Pendidikan Guru di Zaqaziq yang dilaksanakan pada sore hari, hingga akhirnya beliau lulus pendidikan Tsanawiyah (setingkat SMA) pada tahun 1928 M.
Setelah lulus dari Sekolah Pendidikan Guru, Syaikh Abdul Halim Mahmud hendak mendaftar menjadi seorang pengajar, namun oleh ayahnya beliau disuruh untuk melanjutkan pendidikan al-Azhar Abd. al-Halim Mahmud (1910-1978) dikenang sebagai mantan rektor al-Azhar yang menulis banyak tentang Tasawuf. Ia digelari kehormatan ”Al-Ghazali dari abad ke-14 H“ karena kemampuan unik untuk mengintegrasikan dimensi eksoteris dan esoteris Islam (yang sering dianggap bertentangan). Ia pun berpengaruh besar pada tahun 1960-1970-an, saat periode Presiden Anwar Sadat, di mana revivalisme Islam memulai kebangkitannya di Mesir .
Pada tahun 1932 M. beliau meraih gelar sarjana dari al-Azhar. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Sorbonne, Perancis dan meraih gelar doktor pada tahun 1940 M.
Karier Syekh Abdul Halim Mahmud:
Dosen ilmu psikologi di fakultas Bahasa Arab al-AzharDosen ilmu filsafat di fakultas Ushuluddin al-Azhar, tahun 1951 M.Dekan fakultas Ushuluddin, tahun 1964 M.Anggota Majma al-Buhuts al-IslamiyahMenteri Perwakafan Mesir
Syaikh Abdul Halim Mahmud lahir pada 12 Mei 1910 di Prov. Syarqiyah Mesir. Setelah menamatkan studi di al-Azhar, beliau berhasil juga meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude dari sebuah universitas terbesar di Prancis. Sewaktu duduk di bangku SD pun ia pernah lulus satu-satunya ketika mengikuti tes masuk SMA tanpa harus melalui jenjang SMP!.
Selain Guru Besar Psikologi & Filsafat dan Dekan Fak. Ushuluddin di Univ. al-Azhar, beliau juga pernah menjadi Dekan Fak. Imam Ghazali di Damaskus (1964), Sekjen Islamic Research Academy (1969), Wakil al-Azhar (1970), dan Menteri Wakaf (1971). Setelah itu terpilih menjadi Grand Sheikh of el-Azhar hingga meninggalkan dunia yang fana pada pagi Selasa, 17 Oktober 1978. Ketika itu, seluruh umat Islam benar-benar merasa kehilangan sosok imam yang luar biasa. Semoga Tuhan melimpahkan keberkatan beliau kepada kita semua, atau kepada yang mau saja!. Amin.
Syeikh Abdul Halim menyajikan tasawuf sebagai metode ilmiah yang memungkinkan orang untuk memahami realitas. Inti dari Tasawuf didefinisikan sebagai pengetahuan (ma’rifa) dari domain metafisik. Metafisika adalah ilmu  yang menjelaskan aspek tersembunyi dari Allah dan menjelaskan risalah dan nubuwwahNya. Beliau menekankan adanya perbedaan Tasawuf dari ‘mistisisme‘
Ia menegaskan bahwa Tasawuf bukanlah metode takhayul, tetapi bidang ilmu pengetahuan, mengutip Abbas Mahmud al-Aqqad (w. 1964) mengatakan bahwa Ma’rifat merupakan ranah intelektual yang baik sains fisika, kognisi (fikr), atau berbagai jenis persepsi jiwa (bashirah, dll)
Pada tahun 1932 M. beliau meraih gelar sarjana dari al-Azhar. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Sorbonne, Perancis dan meraih gelar doktor pada tahun 1940 M.
Pada Maret 1973 M. beliau diangkat menjadi Syekh al-Azhar menggantikan Syekh Muhammad al-Fahham. Karena sebelumnya beliau menjadi menteri Perwakafan Mesir, beliau menjadi tahu bahwa selama ratusan tahun harta wakaf al-Azhar telah dicuri oleh pemerintah Mesir sejak kepimpinan Muhammad Ali Pasha. Untuk itu, yang pertama beliau lakukan adalah mengembalikan seluruh kekayaan al-Azhar.
Di al-Azhar beliau melakukan beberapa langkah besar, seperti membentuk pusat-pusat tahfidz al-Qur’an di seluruh kota dan propinsi, mengoptimalkan peran ma’had ibtida’iyah al-Azhar, ma’had tsanawiyah al-Azhar, ma’had askariyah (militer) dan ma’had untuk pelajar putri.
Syaikh Abdul Halim Mahmud dimasa kepemimpinannya juga mendesak pemerintah Mesir untuk menerapkan syariat Islam. Karena menurut beliau, penerapan syariat Islam adalah satu-satunya jalan untuk mengembalikan kejayaan Islam.
Tasawuf adalah kesucian (shafa’) dan penyaksian (musyahadah). Tasawuf adalah realisasi firman Tuhan, “Beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya” (QS. al-Syams:9).

Tasawuf adalah aplikasi firman-Nya, “Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata-mata untuk/karena Allah, Tuhan semesta alam” (QS. al-An’am: 162).
Tasawuf adalah wujud nyata dari firman-Nya, “Allah menyatakan bahwa tiada tuhan selain Dia. Malaikat serta orang-orang berilmu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Menegakkan Keadilan, Maha Perkasa, lagi Maha Penyayang” (QS. Ali Imran: 18).
Tujuan Tasawuf adalah ‘bersaksi/menyaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah’. Namun, Tasawuf tak kenal buku!. Ketahuilah, Tasawuf tidak dapat dijangkau dengan banyak membaca. Keagungan Tasawuf hanya dapat ditempuh dengan kebeningan jiwa serta ketajaman mata hati. Bagaimana itu terjadi?
Benarkah membaca dan mengkaji dapat meraih Tasawuf? Benarkah mengenal alam ghaib secara langsung cukup dengan sebuah penelitian ilmiah? Lantas apakah pengetahuan manusia tentang kecerahan hakikat bergantung pada wawasan intelektual dan hasil risetnya? Tidak, seribu kali tidak!.
Sesuai pengalaman spiritualnya, Imam Ghazali mengemukakan bahwa ia telah membaca banyak buku Tasawuf, tapi satu-satunya penyimpulan yang kemudian ia lahirkan hanyalah bahwasanya ketinggian ilmu para wali tidak dapat diperoleh melalui belajar (ta’allum) dan mendengar (sama’), melainkan dengan mencicipi (dzauq), menjiwai (hal), dan bertukar sifat (tabaddul shifat).
Sungguh betapa besar perbedaan antara “mengenal definisi ‘sehat’ dan ‘kenyang’ serta sebab-sebab maupun syarat-syarat keduanya”, dan “merasakan sehat dan kenyang itu sendiri”. Betapa besar pula perbedaan antara “mengenal kondisi mabuk” dan “merasakan mabuk itu sendiri”. Bahkan sungguh, sang pemabuk justru sama sekali tidak mengenal apa itu kata ‘mabuk’. Beda halnya dengan seorang dokter ketika sakit, ia sangat menguasai ilmu kesehatan, namun ia sendiri kehilangan kesehatan itu.
Demikian pula, mengenal esensi zuhud, syarat-syarat, dan sebab-sebabnya, tidak sama dengan meresapi dan menghayati sifat zuhud itu sendiri dalam keseharian. Para sufi adalah arbabu ahwal (para penikmat rasa), bukan ashhabu aqwal (para penganalisa). Apa yang dapat diraih melalui belajar, mudah saja didapatkan. Capailah ilmu-ilmu yang hanya diperoleh dengan mencicipi dan merasakan.
Ibnu Sina saja ketika mendefinisikan sebuah ‘jalan kecerahan sehingga hati manusia menjadi cermin yang berkilau’, ia menyatakan bahwa jalan itu tidak dapat ditempuh melalui membaca dan meneliti, akan tetapi melalui kemauan tulus serta kesungguhan ganda. Bahkan Abu al-Hasan al-Nuri berani menegaskan bahwa Tasawuf tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah ‘ilmu’, sebab ‘ilmu’ dapat dicapai dengan belajar, sedang Tasawuf tidaklah demikian. ‘Ilmu’ tidak perlu digapai melalui ‘penyucian jiwa’ sebagaimana Tasawuf. Tentulah ‘ilmu’ yang dimaksud al-Nuri adalah semata-mata ‘ilmu kasbi‘ dan bukan ‘ilmu ladunni‘. Tasawuf 100% ilmu laduni, maka bila diperoleh melalui buku dan sebagainya, bukanlah Tasawuf namanya!.
Demikianlah wasiat al-’Arif Billah al-Imam al-Akbar Sidi Syaikh Abdul Halim Mahmud Ra., Sang Grand Sheikh of el-Azhar periode 1973-1978, disampaikan melalui catatan hatinya, “al-Madrasah al-Syadziliyah‘, terbitan Darul Ma’arif Cairo, cetakan ketiga, hal. 424 s/d 425 dan hal. 438.
Beliau juga dikenal sebagai tokoh dan Syeikh Thariqat Syadziliyah. Di makam Syeikh Ibnu Athaillah as-Sakandary, beliau berkhalwat berbulan-bulan, dan kelak beliau menulis buku biografi Asy-Syadzily, beliau mendapatkan pengaman ruhani luar biasa.
Syeikh Abdul Halim Mahmud merupakan pengamal tarekat SYadzuliyah yang beliau ambil dari Syeikh Abdul Fatah Qadhi as-Sabalanja, Syeikh Abdul FAtah mengambil dari Syeikh Muhammad Abdul Wahab al-Husofy, beliau mengambil dari ayahandanya dari Syeikh Hasanain al-Husofy, silsilah tarekat ini di kenal juga dengan silsilah syazuliyah al-Husofiyah, kami sebagai Muqaddim tarekat Syazuliyah al-Husofiyah di untuk kawasan luar Mesir mengajak saudara untuk mengenal lebih banyak tarekat Syazuliyah al-Husofiyah
Menurut Laily Mansur LPH dalam Ajaran dan Teladan para Sufi (2002)
Ia amat dihormati dan disegani baik kalangan rakyat, pejabat, intelektual maupun ulama mesir bahkan juga dunia islam. Setelah syaikhul akbar Mahmud Syaltout meninggal dunia, maka mesir tidak lagi diwarnai fatwa-fatwa modern dalam bidang fiqih, tetapi dengan itu mulai bangkit suatu spiritualitas baru dengan tampilnya syaikhul akbar Abdul Halim Mahmud. Masyarakat mesir mendapat curahan baru air sejuk kerohanian yang terpancar dari pribadi luhur dan ceramah-ceramahnya yang sejuk, baik melalui pertemuan-pertemuan umum maupun dalam seminar atau peringatan hari-hari besar islam.
Kehidupan sebagai seorang sufi di masa modern tergambar dalam kehidupannya sehari-hari. Penulis menyaksikan sendiri betapa hidupnya yang amat sederhana, demikian juga rumahnya yang kecil dengan perabotan yang seadanya, hanya dipenuhi oleh kitab-kitab diberbagai sudut rumah, walaupun jabaan begitu demikian tinggi. Wajahnya selalu cerah, dengan percakapan yang selalu terbatas tapi mulutnya selalu zikir dengan tasbihnya selalu berputar. Kalau bepergian ia selalu lebih banyak menggunakan bus umum daripada mobil dinasnya. Kalau ia memberikan kuliah biasanya di auditorium muhammad abduh, dan sebelum ia datang, mahasiswa sudah siap dan kalau dia sudah masuk ruangan tidak satupun yang berani masuk. Ia amat berwibawa, dihormati dan disegani.
Kedudukan Abdul Halim Mahmud bukan hanya mendapat tempat di hati rakyat, pejabat atau ulama, bahkan juga mendapat tempat di hati presiden anwar saddat. Apabila Mahmud Syaltout menjadi penasihat spiritual presiden Gamal Abdul Naser maka Abdul Halim Mahmud menjadi penasehat spiritual presiden Anwar Saddat. Konon setelah bertahun-tahun dipersiapkan oleh mesir untuk mengadakan penyerangan menghancurkan benteng bar lev yang menjadi kebanggaan dan lambang supremasi militer israel itu, tiba-tiba Abdul Halim Mahmud bermimpi bertemu rasulullah dan rasulullah memberi isyarat untuk segera mengadakan penyerangan terhadap israel. Hasil mimpi itu segera disampaikan kepada presiden anwar saddat. Setelah diadakan pertimbangan militer anwar saddat segera memerintahkan penyerangan yang terkenal dengan perang ramadhan. Benteng Bar Lev yang dibanggakan israel hancur berantakan dan israel mengalami kekalahan besar.

Syekh Abdul Halim Mahmud memiliki karya tulisnya sangat banyak. Secara umum tulisan beliau dibagi menjadi tiga:
  1. Karya ilmiah yang beliau tulis ketika kuliah di Perancis dan telah beliau terjemahkan ke dalam bahasa Arab, seperti: Wazin al-arwah, al-Falsafat al-yunaniyah, al-Musykilat al-akhlaqiyah wa al-falasifah, dan Muhammad Rasulullah.
  2. Karya beliau yang merupakan syarh atau komentar dari kitab-kitab turats yang berjumlah lebih dari 14 judul buku seperti komentar dari kitab Al-Falsafah al-Hindiyah li al-Bairuni, al-Luma’ li al-Thusi dan al-Risalah al-Qusyairiyah.
  3. Karya beliau yang merupakan pembahasan tema-tema ilmiah, berjumlah lebih dari 50 judul buku, seperti al-Faylasuf al-muslim, al-Tasawuf ‘inda Ibnu Sina, Asrar al-ibadat fi al-Islam dan lain sebagainya.
Syekh Abdul Halim Mahmud benar-benar mengoptimalkan hidupnya untuk mengabdi kepada al-Azhar dan umat Islam. Namun ketika baru pulang dari tanah suci, beliau merasakan sakit dan dibawa ke rumah sakit al-Syabrawi. Kemudian beliau wafat pada Selasa 15 Dzulqa’idah 1398 bertepatan dengan 17 Oktober 1978 M.
Abdul Halim Mahmud memiliki karya-karya yang cukup banyak diantaranya adalah
Al tafkir al falsafi fi al islam
Al tasawuf inda ibnu sinaAl ri’ayat lihuquqillah li al mahasibiAbu madyan al ghaustAl syibliAhmad al badawi Al SyadzalyQadhiyyat al tasawuf al munqidzu min la dhalal li al ghazaliAl islam wa al aqlAl rasulAsrar al ibadat fi al islamDan lain-lain
Kalau kita kaji karya karya Abdul Halim Mahmud dalam bidang pemikiran islam maka tampak sekali bahwa ia amat menghargai para sufi islam dari manapun asalnya dan dari aliran manapun mereka. Dalam mengikuti pengajian halaqoh beliau, penulis belum pernah mendengar beliau menyalahkan sufi yang berbeda pendapat dengan beliau.
Baginya jalan tasawuf adalah jalan yang selamat, akomodatif dan konstruktif bagi kehidupan dan kemajuan. Tasawuf membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam berbagai tulisannaya ia menunjukkan betapa para sufi telah bekerja membantu para fakir miskin, membangun masyarakat, meluruskan jalan pemerintahan dan berjuang membela negara. Ia membela kaum sufi dari berbagai tuduhan dengan jawaban-jawaban yang memuaskan , dan tuduhan terhadap kaum sufi itu dianggapnya sebagai mengada-ada. Ia tunjukkan beberapa sufi yang memiliki gelar sebagai orang pekerja sebagai pemintal benang, tukang jahit, pedagang dan sebagainya, sebagaimana halnya beberapa sufi yang gugur dimedan perang untuk membela negara. Oleh karena itu melalui jalan tasawuf kaum muslimin akan bangkit dan selalu aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disamping teori-teori yang di kemukakannya dalam karya-karyanya itu juga tampak dalam kehidupannya sendiri , meskipun hidup dalam kehidupan tasawuf, namun ia berjuang dengan gigih berjuang baik melalui pribadi maupun jabatan negara yang disandangnya untuk kepentingan masyarakat, negara dan agama. Dengan begitu tasawuf bukan membuat masyarakat menjadi mundur, namun ia merupakan ajaran yang positif dan etos dinamisasi masyarakat. baginya tasawuf adalah kebersihan rohani dan usaha-usaha yang konstruktif dalam rangka menuju kepada Ilahi dan berolah penyaksian (Musyahadah) daripadaNya.
Berbicara tentang Musyahadah maka kita berbicara tentang pengetahuan puncak sufi yang didapat tidak lagi melalui logika atau indera, namun ia didapat melalui mata hati yang disebut dengan bashirah, sedang pengetahuan para sufi adalah pengetahuan ilham dari Allah.
Menurut Abdul Halim Mahmud, mata hati (bashirah) itu hanya bisa berfungsi kalau telah mencapai kebersihan rohani dan kebeningan jiwa hingga terang seterangmya mencapai Cahaya Ilahi. Maka tingkat pengetahuan sufi adalah tingkat kedua setelah Nubuwwah Nabi. Untuk mencapainya harus melalui maqomat dan ahwal dimana maqomat merupakan jalan bertingkat yang terus menerus diusahakan, sedang ahwal adalah keadaan pemantapan rohani yang menyejukkan dan menyegarkan yang diberikan dalam Rahmat Rabbani.
Pedoman perjalanan sufi tidak lain adalah Rasulullah sendiri. Untuk itu diperlukan syarat-syarat. Syarat pertama harus harapan penuh kepada Allah, kedua harapan akan berjumpa dengan hari akhir, dan ketiga selalu dzikir kepada Allah. Dengan persyaratan itu seseorang telah mulai memasuki pintu menuju Tuhan dan mulailah tumbuh tekad untuk tegar menuju Tuhan dan memperbanyak tobat bila terjadi alpa atau lupa. Apabila tobat telah benar akan menumbuhkan wara’ yaitu meninggalkan segala bentuk syubhat dan hal itu akan mengantarkan kepada kedudukan zuhud, suatu kehidupan sederhana dalam segala hal, dan kedudukan ini menyampaikan lagi kepada kedudukan berikutnya yaitu tawakkal. Tawakkal adalah memberikan dan mempasrahkan segala hasil usaha karena kecintaan kepada-Nya. Dengan itu kecintaan mulai tumbuh dan semakin kuat dan pendorong segala usaha dan tingkah laku itu sesuai dengan kehendak yang dicintai. Apapun yang dikehendaki yang dicinta akan dilaksanakan dengan patuh dan penuh Ridha. Ridha merupakan maqam akhir menuju Tuhan.
Demikian perkembangan kesufian seseorang, menurut Abdul Halim Mahmud, dimulai dengan rasio dilanjutkan dengan perkembangan ruhani yang meningkat hingga bashirah menyampaikan kepada Musyahadah.
Adalah amat mengesankan apa yang menjadi jalan tasawuf Abdul Halim Mahmud tersebut dan hal itu juga di tunjukkan dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang sufi dan sarjana yang disegani. Kepribadian sufi yang luhur, disamping memiliki jalan tasawuf itu ia juga mampu menampilkan keunggulan spiritual islam ditengah kancah materialisme abad XX, hingga menimbulkan optimisme dan harapan-harapan baru.
Abdul Halim Mahmud dikenal dikalangan ulama dengan syaikhul akbar, dikalangan masyarakat dikenal dengan al imam, dan dikalangan sufi digelari dengan abul ‘Arifin. Bapak para sufi ini wafat pada tahun 1978 dengan diantar oleh ulama, pejabat, dan kaum muslimin yang melimpah ruah ditempat pemakamannya yang khusus untuk para ulama.

 

Syeikh Muhammad Sayyid Tantawi (Mufti Ke-47)

Syeikh Muhammad Sayyid Tantawi dilahirkan pada bulan Oktober tahun 1928 di Kampung Salim As-Syarqiyyah di Muhafazah Sohaj di So'id Misr. Beliau menghafaz Al-Quran dan belajar di Iskandariah/Alexandaria, Mesir.

Memperoleh PhD dalam bidang Hadith dan Tafsir pada tahun 1966 dengan pangkat Mumtaz (cemerlang). Berkhidmat sebagai tenaga pengajar di Kuliah Usuluddin, kemudian beliau mengajar di Libya selama 4 tahun dan di Madinah Al-Munawwarah pula sebagai Dekan Kuliyyah Ad-Dirasat Al-'Ulya di Universiti Islam Madinah. Kemudian, beliau pulang semula ke Kaherah.

Pada 28 Oktober 1986, beliau dilantik menjadi Mufti Kerajaan Negara Mesir. Pada tahun 1996, beliau dilantik menjadi Syeikhul Azhar.

Beliau merupakan salah seorang di kalangan ulama terbilang di Al-Azhar yg mahir dalam bidang Tafsir dan mempunyai karya-karya penulisan yang bermutu.

Peribadinya

Syeikh Sayyid Tantawi walaupun seorang yang berkedudukan tinggi di dalam kerajaan Mesir, namun sedikit pun tidak memberikan kesan kepada kehidupannya. Malah terkenal sebagai seorang yang zuhud, tenang dan sejuk mata memandang. Butir-butir kalam yang keluar daripada beliau mampu menusuk ke jiwa sanubari sesiapa yang ingin memahaminya.

Syeikh Sayyid Tantawi merupakan seorang yang sangat kuat membaca dan terlalu asyik jika membaca, sehingga diceritakan beliau terpaksa menyuruh salah seorang pembantunya untuk menunggu dan mengingatkan kepada beliau bilamana waktu solat telah masuk, bimbang terlepas waktu solat. Ini kerana jika beliau mula membaca pada awal pagi, maka beliau hanya akan tamat membaca jika telah masuk waktu Zohor. Ini adalah rutin kehidupan beliau.

Bilamana meneliti kehidupan beliau, seolah-olah terpancar sinar para ulama terdahulu yang terlalu asyik dan masyuk ketika membaca. Kisah Imam Isnawi rahimahullah yang membaca bermula selepas Isyak sehinggalah terlepas solat Subuh hanya kerana terlalu asyik membaca dan menulis sehingga tidak sedar bahawa matahari semakin meninggi. Beliau hanya menyedari bahawa subuh telah tamat bilamana cahaya matahari memancar ke wajahnya. Masya Allah, begitu asyik sekali membaca seolah-olah tidak menyedari apa yang berlaku di sekelilingnya. Berbeza dengan sikap 'pewaris para ulama' sekarang, lebih banyak tidur daripada membaca. Apa yang berlaku kepada kita, adalah sebalik daripada cerita Imam Isnawi rahimahullah dan Imam Tantawi rahimahullah.

Karya-karyanya

- Bani Israel fi Al-Quran wa As-Sunnah (1969)
- At-Tafsir Al-Wasit li Al-Quran Al-Karim (1972)
- Al-Qissah fi Al-Quran Al-Karim (1990)
- Muamalat Al-Bunuk wa Ahkamuha As-Syar'iyyah (1991)

Kontroversi Semasa Hidupnya

Memang tidak dinafikan Syeikh Tantawi rahimahullah pernah mengeluarkan fatwa yang kelihatan kontroversi tetapi mungkin fatwa itu dikeluarkan atas faktor-faktor tertentu yang tidak kita ketahui. Maka, lebih selamat jika kita serahkan urusan-urusan sebegini kepada mereka yang layak dan tahanlah lidah kita daripada mengecam serta mencerca para ulama.

Berkata Ibnu Asakir:

"Sesungguhnya daging para ulama itu beracun."

Daripada Ibnu Umar ra, sabda Rasulullah saw:

"Sebutlah kebaikan-kebaikan orang-orang yang mati di kalangan kamu dan tahanlah (diri kamu) daripada menyebut kesalahan-kesalahan mereka."

(Riwayat Imam Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Hibban, At-Tabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi dan Al-Baghawi).

Syeikh Ahmad Ath-Thayyib' (Mufti Ke-48)

Profesor Dr. Syekh Ahmad Muhammad Al-Tayyeb adalah Syekh Besar (Grand Sheikh) di Al Azhar University dan Imam Besar di Masjid Al Azhar. Jabatan tersebut diembannya sejak tahun 2010, menggantikan pendahulunya, Dr Muhammad Sayyid Tantawi. Beliau lahir di Qena, Mesir, pada 1 January 1946. Gelar PhD didapatnya dari Sorbonne University, Perancis, di bidang Filsafat Islam. Sejak tahun 2003 hingga 2010, beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Al Azhar.
Pengaruh ilmiahnya sebagai intelektual terkemuka Sunni Islam mencakup seluruh dunia. Beliau telah menjabat sebagai dekan Fakultas Studi Islam di Aswan dan fakultas teologi Universitas Islam Internasional di Pakistan . Beliau juga mengajar di universitas-universitas di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab .
Beliau dikenal sebagai ulama moderat dan selalu menyerukan ukhuwah (persatuan), dan tegas mengkritik Zionis. Selama masa transisi politik dan kerusuhan di Mesir, Syekh Al-Tayyeb berusaha untuk menengahi antara Morsi- Ikhwanul Muslimin dan kekuatan oposisi. Syekh Al-Tayyeb dengan wibawanya telah membawa kedua belah pihak untuk hadir dalam sebuah mediasi, namun sayangnya gagal karena kedua pihak tidak ada yang mau mengalah.
Konflik politik itu kemudian menyeret Al Azhar ke dalam konflik. Mahasiswa Al Azhar dari kalangan IM melakukan aksi-aksi demo dan terjadi upaya penggulingan terhadap Syekh Al-Tayyeb. Namun upaya ini digagalkan oleh demo-demo rakyat Mesir yang membela beliau. Syekh Al-Tayyeb sendiri bukan pembela rezim militer (yang menggulingkan Mursi) karena beliau juga dengan tegas mengkritik perlakuan militer terhadap para aktivis IM dan menyatakan ketidaksetujuannya atas pertumpahan darah yang terjadi.
Beberapa keutamaan Syekh Al-Tayyeb:

Advokat Islam Tradisional

Syekh Al-Tayyeb selalu menekankan misinya untuk mempromosikan Islam tradisional. Ia telah menekankan pentingnya mengajarkan ilmu-ilmu Islam tradisional kepada mahasiswa Al-Azhar karena mereka datang dari berbagai penjuru dunia, dan akan menjadi duta Islam ke seluruh dunia.

Pemimpin Universitas Al-Azhar

Syekh Al-Tayyeb memimpin universitas tertua kedua di dunia, yang secara terus-menerus mengajarkan ilmu-ilmu Islam tanpa henti sejak tahun 975. Al-Azhar merupakan pusat hukum Islam Sunni dan merupakan lembaga kunci yang mengeluarkan putusan agama otoritatif dan telah memberikan pendidikan Islam yang luas untuk mahasiswa Mesir dan internasional sejak didirikan lebih dari seribu tahun yang lalu. Sejarah ini membuatnya menjadi benteng tradisionalisme Sunni. Universitas ini dianggap sebagai lembaga pendidikan Islam yang paling menonjol dan pusat utama pendidikan Muslim Sunni di seluruh dunia.

Mengelola Jaringan Pendidikan Al-Azhar

Al-Azhar saat ini merupakan universitas terbesar di dunia. Awalnya jaringan pendidikan Al Azhar terdiri dari tiga fakultas di tahun 1950-an dan kini meningkat menjadi 72 fakultas yang menjadi tempat belajar bagi 300.000 mahasiswa pada saat yang bersamaan. Bila digabung dengan sekolah wakaf Al-Azhar, ada 2 juta siswa yang tengah menjalani pendidikan di bawah naungannya. Besarnya Al Azhar membuat Syekh Al Tayyeb memiliki pengaruh luas dan kuat di Mesir dan dunia.Fadhilatu Syaikh DR. Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyib' (bahasa Arab: أحمد محمد أحمد الطيب Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyib) lahir di Qina, 6 Januari 1946; umur 70 tahun adalah seorang Imam Besar Masjid Al-Azhar. Ia menempati jabatan tertinggi Syaikh Besar Al-Azhar di atas Mufti di Daarul Ifta, sekaligus juga merupakan jabatan tertinggi di Institusi Al-Azhar yang berpusat di Kairo, Mesir menggantikan Fadhilatu Syaikh DR. Muhammad Sayyid Thanthawy yang wafat pada tahun 2010.

Pendidikan

  • Asisten Dosen, Dosen, Asisten Profesor, Profesor Akidah dan Filsafat di Universitas Al-Azhar.
  • Dekan Fakultas Studi Islam dan Arab (untuk laki-laki) di Qina (Pejabat sementara).
  • Dekan Fakultas Studi Islam dan Arab (untuk laki-laki) di Aswan (Pejabat sementara).
  • Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Internasional Islamabad.
  • Rektor Universitas Al-Azhar (28 September 2003-19 Maret 2010).
  • Syaikh al-Azhar, sejak 19 Maret 2010 sampai sekarang, sesuai dengan surat keputusan Presiden Husni Mubarak.

Universitas lain tempat ia sempat mengajar:


 
Kabar baik yang ditunggu oleh segenap generasi muda Islam Indonesia telah sampai. Dirjen Pendis Kemenag RI melalui Pengumuman bernomor: 1475/DJ.I/Dt.I.IV/PP.04/05/2016 menginformasikan bahwa seleksi beasiswa dan non beasiswa program S1 perguruan tinggi Timur Tengah, yaitu Mesir, Maroko, dan Sudan untuk tahun akademik 2016/2017 resmi dibuka.
Terkait Pengumuman tersebut, IAAI Indonesia merangkum beberapa hal untuk dapat disampaikan bagi mereka yang berminat untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Mesir untuk tahun ajaran 2016/2017 atau tahun ini.

Persyaratan dan Ketentuan Seleksi
  1. Peserta mengisi formulir pendaftaran online melalui laman website http://diktis.kemenag.go.id  atau laman : http://maba.waag-azhar.or.id/index.php/seleksi/daftar-seleksi
  2. Menyiapkan berkas sebagai berikut: a). Fotokopi ijazah/pondok pesantren/sederajat yang telah dilegalisir oleh lembaga pendidikan setempat b). Ijazah yang dimaksud usianya tidak lebih dari dua tahun atau maksimal keluaran tahun 2014, c). Bagi yang belum memiliki Ijazah (lulusan tahun ini) dapat melampirkan surat keterangan lulus dari sekolah/madrasah, d). Pasfoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak dua lembar, e). KTP atau kartu pelajar (meski tidak diminta, akan tetapi biasanya diminta menunjukan untuk menghindari praktik joki ujian).
  3. Berkas persyararatan yang dimaksud di atas diserahkan langsung pada pelaksanaan seleksi di lokasi seleksi sebagaimana yang dipilih oleh masing-masing peserta pada formulir online.
  4. Peserta harus mengikuti seleksi sesuai dengan lokasi pilihan pendaftaran yang dipilih.

Waktu Pendaftaran dan Tempat Pelaksanaan

  1. Pendaftaran online melalui website Diktis dapat dilakukan pada tanggal 7 Mei s.d. 15 Mei 2016.
  2. Waktu pelaksanaan seleksi yaitu pada hari Kamis, 19 Mei 2016 dengan ketentuan:
a. Ujian Tulis 08.30-10.30 WIB atau 09.30-11.30 WITA
b. Ujian Lisan 10.45 WIB atau 11.45 WITA s.d. Selesai
3. Tim penguji adalah Alumni Timur Tengah
4. Tempat pelaksanaan sebagai berikut:
  1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  2. UIN Sumatera Utara
  3. UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru
  4. UIN Raden Fatah Palembang
  5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  6. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
  7. UIN Alauddin Makassar
  8. UIN Arraniry Banda Aceh
  9. IAIN Antasari Banjarmasin

Materi Ujian

  1. Ujian Tulis dengan pengantar bahasa Arab, meliputi: Bahasa Arab (memahami teks, tata bahasa, dan insya’), dan pengetahuan umum agama Islam.
  2. Ujian lisan dengan pengantar bahasa Arab dengan materi; bahasa Arab (percakapan/muhadtsah, terjemah, dan pemahaman teks), dan hafalan dan bacaan Al-Qur’an minimal 2 Juz.

 Hasil Seleksi

Hasil seleksi akan diumumkan oleh Kementerian Agama tanggal 25 Mei 2016 melalui website diktis.kemenag.go.id

Lain-Lain.

  • Para peserta akan dikenakan biaya pendaftaran seleksi sesuai kebutuhan dan kebijakan panitia penyelenggara masing-masing tempat seleksi
  • Hal-hal ian yang belum diatur dalam pengumuman ini akan diumumkan tersendiri melalui laman diktis.

 Khusus Peminat Al-Azhar

Untuk merangkum informasi terkait penerimaan mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Mesir tahun ajaran 2016/2017, IAAI Indonesia membentuk laman khusus beralamat: http://maba.waag-azhar.or.id. Pada laman tersebut calon mahasiswa dapat memperoleh akses yang lebih mudah dan informasi yang lebih terangkum. Panduan, Tahapan, dan FAQ bisa diperoleh pada laman tersebut. Bahkan pada laman tersebut, peserta juga dapat melakukan registrasi seleksi melalui lama iframe yang juga mengarah ke laman website Diktis Kemenag RI. KLIK DISINI UNTUK WEBSITE KHUSUS

Fakultas Putra

Fakultas Putra di provinsi Kairo:
  1. Fakultas Bahasa Arab
  2. Fakultas Dirasat Islamiyah
  3. Fakultas Teknik
  4. Fakultas Pertanian
  5. Fakultas Fakultas Teknik Pertanian
  6. Fakultas Kedokteran
  7. Fakultas Kedokteran Gigi
  8. Fakultas Farmasi
  9. Fakultas Sains dan Matematika
  10. Fakultas Perdagangan
  11. Fakultas Adab dan Humaniora
  12. Fakultas Hukum
  13. Fakultas Ushuluddin
  14. Fakultas Kejuruan Al Azhar
  15. Fakultas Media Informasi
  16. Fakultas Pendidikan
  17. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
  18. Fakultas Dakwah
Fakultas Putra di luar provinsi Kairo:
  1. Fakultas Kedokteran (Dumyat)
  2. Fakultas Teknik (Qina)
  3. Fakultas Syari'ah wal Qonun (Asyut)
  4. Fakultas Ushuluddin wal Dakwah (Manshourah)
  5. Fakultas Ushuluddin wal Dakwah (Minoufiyah)
  6. Fakultas Bahasa Arab (Minoufiyah)
  7. Fakultas Bahasa Arab (Girja)
  8. Fakultas Syari'ah wal Qonun (Tanta)
  9. Fakultas Dirasat Islamiyah (Qina)
  10. Fakultas Bahasa Arab (Zaqaziq)
  11. Fakultas Sains (Asyut)
  12. Fakultas Dirasat Islamiyah (Aswan)
  13. Fakultas Tarbiyah (Tafahna Al-Asyraf)
  14. Fakultas Bahasa Arab (Asyut)
  15. Fakultas Syari'ah (Damanhur)
  16. Fakultas Kedokteran Gigi (Asyut)
  17. Fakultas Al-Quran dan Qiraat wa Ulumiha (TANTA)

Fakultas Puteri

Fakultas Puteri di provinsi Kairo:
  1. Fakultas Ekonomi
  2. Fakultas Psikologi
  3. Fakultas Farmasi
  4. Fakultas Kedokteran
  5. Fakultas Dirasat Islamiyah
  6. Fakultas Kedokteran Gigi
  7. Fakultas Sains dan Matematika
  8. Fakultas Teknik
Fakultas Puteri di luar provinsi Kairo:
  1. Fakultas Dirasat Islamiyah (Alexandria)
  2. Fakultas Dirasat Islamiyah (Asyut)
  3. Fakultas Dirasat Islamiyah (Sohaj)
  4. Fakultas Agama Untuk Putri (Asir Ramadhan)
  5. Fakultas Agama Untuk Putri (Thaybah)
  6. Fakultas Ekonomi Dalam Negeri (Tanta)
  7. Fakultas Dirasat Islamiyah (Manshourah)
Mungkin Sekian postingan yang bisa saya bagikan, ini dari berbagai sumber yaa.. terima kasih untuk semua sumber yang telah membantu, semoga kalian yang bercita cita untuk bisa masuk ke Universitas ini dapat diterima dengan lancar dan baik, aamiin.. Selamat berjumpa di puncak kesuksesan.. See You..
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Share:

Bilangan Kuantum dan Konfigurasi Elektron


Bilangan Kuantum

Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis(wikipedia). Kalau kita lihat pengertian dari wikipedia, memang agak rumit maka dari itu kita simpulkan aja nih apa sih bilangan kuantum itu, bilangan kuantum adalah bilangan yang nunjukin bahwa si elektron tuh aktivitas di dalam kamar(orbital)nya itu gimana, dengan jenis jenisnya lagi yang berbeda. Maka dari itu yok kita caw langsung dah ke jenis-jenis si Bilangan kuantum itu gimana sih..
Untuk Memahami penjelasan selanjutnya, coba kita andaikan dulu deh elektron itu atom itu sebagai hotel dan elektron itu sebagai pengunjungnya.. Oke paham nih paham??

Jenis

Jenis bilangan kuantum adalah:
  1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.
  2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut (l) yang menyatakan bentuk orbital, kalau singkatnya mah orbitalnya ini tuh punya berapa kamar.
  3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi, jadi si elektron itu ada di kamar berapa.
  4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan arah elektron pada sebuah atom, jadi arah si elektron dalam kamar(orbital)nya itu gimana sih.
Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan positif, yaitu 1,2,3,4 dan seterusnya. Sedangkan kulit atom dinyatakan dengan huruf K,L,M,N dan seterusnya. Jadi kalau buat memahaminya sih kita gk perlu ribet, bayangin aja ini sebagai lantai dari sebuah hotel yang dinyatakan dengan simbol huruf dari K sampai seterusnya.
Kulit
K
L
M
N
Nilai n
1
2
3
4
contoh:
n=1 elektron berada pada kulit K;
n=2 elektron berada pada kulit L;
n=3 elektron berada pada kulit M;
n=4 elektron berada pada kulit N; dan seterusnya

Bilangan kuantum utama juga berhubungan dengan jarak rata-rata elektron dari inti dalam orbital tertentu. Semakin besar n, semakin besar jarak rata-rata elektron dalam orbital tersebut dari inti dan oleh karena itu semakin besar orbitalnya.
Bilangan kuantum azimut / momentum sudut (l)
 Bilangan kuantum azimut sering disebut bilangan kuantum anguler (sudut). Energi sebuah elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut. Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol (l) "huruf L kecil". Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini menggambarkan subkulit yang dimana elektron berbeda. Untuk subkulit s,p,d,f bilangan kuantum azimut berturut-turut adalah 0,1,2,3.
Nilai bilangan kuantum azimut atau "l" ini bergantung pada nilai bilangan kuantum utama atau "n" . Untuk nilai n tertentu, l mempunyai nilai bilangan bulat yang mungkin dari 0 sampai (n-1). Bila n-1, hanya ada satu nilai l yakni l =n-1=1-1=0. Bila n=2, ada dua nilai l, yakni 0 dan 1. Bila n=3, ada tiga nilai l, yakni 0,1, dan 2. Nilai-nilai l biasanya ditandai dengan huruf s,p,d,f... sebagai berikut:
l
0
1
2
3
Nama orbital
s
p
d
f
Jadi bila l =0, kita mempunyai sebuah orbital s; bila l =1, kita mempunyai orbilat f; dan seterusnya.
Sekumpulan orbital-orbital dengan nilai n yang sama seringkali disebut kulit. Satu atau lebih orbital dengan nilai n dan l yang sama dirujuk selalu subkulit. Misalnya kulit dengan n=2 terdiri atas 2 subkulit, l=0 dan 1 (nilai-nilai l yang diizinkan untuk n=2). Subkulit-subkulit ini disebut subkulit 2s dan subkulit 2p di mana 2 melambangkan nilai n, sedangan s dan p melambangkan nilai l.
Tabel dibawah ini menunjukkan keterkaitan jumlah kulit dengan banyaknya subkulit serta jenis subkulit dalam suatu atom.
Jenis subkulit
Jumlah orbital
Elektron maksimum
Subkulit s
1 orbital
2 elektron
Subkulit p
3 orbital
6 elektron
Subkulit d
5 orbital
10 elektron
Subkulit f
7 orbital
14 elektron

Udah cukup paham atau udah cukup bingung sama penjelasan yang ada diatas tadi?? Kalau bingung, yuk mending ambil simpulnya aja nih, Kan tadi dikatakan bahwa atom itu diibaratkan dengan hotel, elektron diibaratkan pengunjung dan kulit atom(kuantum primer) diibaratkan dengan lantai hotel, maka sekarang ibaratkan saja sub kulit(kuantum azimuth) sebagai kamar dari setiap hotel itu sendiri.
Dan untuk setiap kamar itu ada kelas kelasnya, untuk kamar s memiliki 1 toilet, kamar p memiliki toilet 3, kamar d memiliki toilet 5, dan kamar f memiliki toilet 7. Dan untuk 1 toilet hanya bisa masuk 2 orang(elektron) saja. Paham belum nih?? Kalau belum paham silahkan dibaca lagi..

Bilangan kuantum magnetik (m)

Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan l yang sama tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut sedikit berubah. Hal ini dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar.
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m .
Di dalam satu subkulit, nilai m bergantung pada nilai bilangan kuantum azimut/momentum sudut l. Untuk nilai l tertentu, ada (2l + 1) nilai bulat m sebagai berikut: -l, (-l + 1), ..., 0 , ... , (+l - 1), +l
Bila l =0, maka m=0. Bila l =1, maka terdapat tiga nilai m yaitu -1,0,dan -1. Bila l =2, maka terdapat lima nilai m yaitu -2,-1,0,+1, dan +2. Jumlah m menunjukkan jumlah orbital dalam subkulit dengan nilai l tertentu.
Nah jika masih pusing, gini nih intinya.. Untuk bilangan kuantum magnetik berfungsi menyatakan berada di toilet mana nih si pengunjung(elektron) terakhir tersebut, misalnya kita ambil contoh untuk kamar p yang memiliki 3 toilet, dan ketiga toilet itu diberi label -1 0 dan +1, karena aturan mengatakan bahwa pelabelan dimulai dari –l sampai dengan +l, maka ketika si pengunjung(elektron) itu berada di toilet berlabel 0 berarti nilai bilangan kuantumnya itu 0.. Paham gk paham harus ngerti yaa..

Bilangan kuantum spin (s)

Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai simbol "s" atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum spin s = +1/2 atau -1/2.
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s=+1/2 berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s=-1/2 berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk ke bawah adalah 50%.
Kalau yang ini kita ibaratkan dengan arah jarum jam, yang artinya hanya ada 2 arah. Ini juga sama berlaku pada kuantum spin yang hanya memiliki 2 arah. Arah atas yang dinyatakan dengan + dan arah bawah yang dinyatakan dengan –
Dan ingat arah atom itu mengisi kamar kamar yang ada di awali dengan arah atas yang berarti positif hingga ketika kamarnya udah penuh dengan arah atas maka diisi dengan arah bawah. Berarti jika si elektron itu berakhir di arah atas maka nilainya +½ dan jika di arah bawah maka nilainya –½.. Semoga kalian paham, dan jika masih belum paham nanti akan saya beri contoh di akhir sesi, oke oke?? Lanjut dah ke Konfigurasi elektron..

 Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital

Dalam penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital perlu berlandaskan pada tiga prinsip utama yaitu prinsip aufbau, aturan Hund dan aturan penuh setengah penuh.

Azas Aufbau

Azas Aufbau menyatakan bahwa :“Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya”. Dalam setiap sub kulit mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni :
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (kofigurasi) elektron mengikuti tanda panah pada gambar berikut!
Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 …. dan seterusnya
Keterangan :
Jumlah elektron yang ditulis dalam konfigurasi elektron merupakan jumlah elektron maksimal dari subkulit tersebut kecuali pada bagian terakhirnya yang ditulis adalah elektron sisanya. Perhatikan contoh di bawah ini :
Jumlah elektron Sc adalah 21 elekron kemudian elektron-elektron tersebut kita isikan dalam konfigurasi elektron berdasarkan prinsip aufbau di atas. Coba kalian perhatikan, ternyata tidak selalu kulit yang lebih rendah ditulis terlebih dahulu (4s ditulis dahulu dari 3d). Hal ini karena semakin besar nomor kulitnya maka selisih energi dengan kulit di atasnya semakin kecil sementara jumlah sub kulitnya semakin banyak sehingga terjadi tumpang tindih urutan energi sub kulitnya. Untuk mempermudah penilisan tingkatenerginya digunakan prinsip aufbau di atas. Untuk keteraturan penulisan, 3d boleh ditulis terlebih dahulu dari 4s namun pengisian elektronnya tetap mengacu pada prinsip aufbau. hal ini terkesan remeh tapi penting..... jadi bila kalian disuruh menuliskan bilangan kuantum dari elektron terakhir dari Sc maka elektron tersebut terletak pada sub kulit 3d bukan 4s, walau dalam penulisan terakhir sendiri adalah sub kulit 4s.....cirinya pada sub kulit 3d tidak terisi penuh elektron sedangkan sub kulit 4s nya terisi penuh.
Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom dari golongan gas mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18 elektron), Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn ( 86 elektron). Hal ini karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub kulitnya terisi elektron secara penuh.
Skema yang digunakan untuk memudahkan penyingkatan sebagai berikut :
Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :
Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan diagram curah hujan, seringkali diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang kedua akan bermanfaat dalam menentukan bentuk molekul dan teori hibridisasi.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :
1. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
2. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
3. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik, yaitu:
4. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang terpisah.
5. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu lagi mengarah ke bawah. Pengisan elektron dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund.

Aturan Hund

Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman mengemukakan aturan pengisian elektron pada orbital yaitu :
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masing-masing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya”.
Coba perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini, khususnya pada bagian akhirnya :
Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3 elektron diisikan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda panah ke bawah.

Larangan Pauli

Pada tahun 1928, Wolfgang Pauli (1900-1958) mengemukakan bahwa tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, m yang sama. Dengan demikian, yang dapat membedakan hanya bilangan kuantum spin (s). Setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan.
Dengan adanya larangan Pauli ini, maka elektron yang dapat menempati suatu subkulit terbatas hanya dua kali dari jumlah orbitalnya. Jumlah maksimum elektron adalah sebagai berikut :

aku 3 
Silahkan perhatikan beberapa contoh dibawah ini :

Suatu atom unsur memiliki nomor atom 15. Tentukan :
  1. Konfigurasi elektron berdasarkan uraian kelas 1
  2. Gambaran orbital dari konfigurasi elektron yang telah anda buat
  3. Ke empat bilangan kuantum dari elektron terakhir pada konfigurasi elektron
ratna 3

Aturan Penuh Setengah Penuh

Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa : “suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang lebih stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub kulit d berlaku aturan penuh setengah penuh. Untuk lebih memahamkan teori ini perhatikan juga contoh di bawah ini :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4  menjadi 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron untuk menjadi setengah penuh....maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d. hal ini juga berlaku untuk kasus :

29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9  menjadi 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur

Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron. musalnya :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode 4
Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit terakhirnya pada s atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama) sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka digolongkan dalam golongan B (transisi). Lebih lengkapnya coba perhatikan tabel di bawah ini :
Coba kalian perhatikan tabel di atas. Untuk memudahkan pengingatan golongan A dimulai dari golongan I A sedangkan golongan B dimulai dari III B. selain itu jika subkulit terakhirnya p atau d maka sub kulit s sebelumnya diikutkan. Pada golongan VI B dan I B berlaku aturan penuh setengah penuh.
Sebagai contoh :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

Periode = 4
Golongan = VI B
Ending Pembelajaran
      Nah setelah kita tahu mulai dari teori-teori mengenai bilangan kuantum sampai dengan penerapannya pada konfigurasi elektron yang di ikat oleh aturan aufbau, hund, pauli, dan aturan penuh setengah penuh, maka finalnya itu tidak lain tidak bukan adalah kesimpulan dan contoh keseluruhan.. Tapi untuk kesimpulan kayaknya kalian udah bisa deh menyimpulkan, berarti saya hanya akan memberi sebuah soal dengan cara atau kunci jawabannya untuk semua materi ini.. Sebelumnya saya mohon maaf atas segala kekurangan saya dalam menjelaskan dan membuat artikel ini secara keseluruhan, Terima kasih atas kunjungannya di blog Mighrofah Coorporation ini, See you..

Contoh Soal



Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates